Langgar Gencatan Senjata, Israel Bunuh Komandan Brigade al-Qassam

6 hours ago 8

Warga Palestina melewati mobil yang hancur pasca serangan Israel di Kota Gaza, Sabtu, 13 Desember 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Militer Israel mengatakan telah membunuh komandan senior Hamas Raed Saad dalam serangan di Kota Gaza. Serangan pada Sabtu itu menewaskan lima orang dan melukai sedikitnya 25 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Hamas dalam pernyataannya tidak mengonfirmasi kematian Raed Saad. Dikatakan bahwa sebuah kendaraan sipil ditabrak di luar Kota Gaza dan menegaskan bahwa hal itu merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata yang mulai berlaku pada bulan Oktober.

Dalam sebuah postingan di Telegram, tentara Israel menuduh bahwa komandan tersebut beroperasi untuk membangun kembali kemampuan Hamas, setelah perang genosida Israel di Gaza selama lebih dari dua tahun. Laporan tersebut menggambarkan dia sebagai salah satu arsitek serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Jika Saad terbunuh, maka ini akan menjadi pembunuhan terbesar terhadap seorang tokoh senior Hamas sejak perjanjian gencatan senjata yang rapuh mulai berlaku pada bulan Oktober.

Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Saad menjadi sasaran serangan itu, dan menggambarkannya sebagai kepala pasukan manufaktur senjata Hamas.

Sumber-sumber Hamas juga menggambarkan dia sebagai orang kedua di sayap bersenjata kelompok itu, setelah Izz al-Din al-Haddad. Saad pernah mengepalai batalion Hamas di Kota Gaza, salah satu batalion Hamas yang terbesar dan memiliki perlengkapan terbaik, kata sumber-sumber tersebut.

Kantor berita WAFA melaporkan bahwa drone Israel menabrak kendaraan di persimpangan Nabulsi di sebelah barat Kota Gaza, sehingga mengakibatkan korban jiwa. Badan tersebut tidak melaporkan jumlah spesifiknya, dan tidak jelas apakah serangan itulah yang diduga menewaskan anggota Hamas tersebut.

Sejak gencatan senjata dimulai pada bulan Oktober, Israel terus menyerang Gaza setiap hari. Sejauh ini serangan telah mencapai hampir 800 kali dan menewaskan sedikitnya 386 orang. Ini merupakan pelanggaran terang-terangan gencatan senjata, menurut pihak berwenang di Gaza.

Israel juga terus memblokir sebagian besar truk bantuan untuk memasuki wilayah kantong tersebut. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat sangat mendukung resolusi yang menuntut Israel membuka akses kemanusiaan tanpa batas ke Jalur Gaza, berhenti menyerang fasilitas PBB, dan mematuhi hukum internasional, sejalan dengan kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan.

Read Entire Article
Politics | | | |