Klub-klub dan APPI Dukung Pengurangan Pemain Asing dan Pengembangan Pemain Muda di Super League

12 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah klub besar Tanah Air menyatakan dukungannya terhadap kebijakan terbaru mengenai jumlah pemain asing di BRI Super League yang semula diputuskan I.League sebanyak delapan pemain, kini disesuaikan menjadi maksimal tujuh pemain.

Penyesuaian ini merupakan respons atas desakan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang juga mendorong transformasi kompetisi agar lebih memberi ruang bagi pengembangan pemain lokal, khususnya kelompok usia U23.

Klub-klub seperti Bali United, Arema FC, Persijap Jepara, PSM Makassar, Persita Tangerang, dan Persija Jakarta secara tegas menyatakan komitmen mereka terhadap kebijakan ini. Mereka menilai bahwa pengurangan jumlah pemain asing bukan hanya sebagai langkah strategis menjaga kualitas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab dalam mencetak generasi baru pesepakbola Indonesia

"Saya dukung usulan yang ditekankan Ketum PSSI karena pengurangan jumlah pemain asing dari 8 menjadi 7 adalah bagian dari pendekatan strategis untuk menjaga keseimbangan antara kualitas kompetisi dan komitmen terhadap pengembangan pemain lokal. Termasuk peningkatan peran pemain U23 di level klub," ujar Sadikin Aksa, presiden klub PSM saat dihubungi Kamis (17/7).

Hal senada juga diungkapkan Pieter Tanuri. Pemilik Bali United ini menyatakan pengurangan jumlah pemain asing bukanlah bentuk pembatasan, melainkan peluang.

"Peluang bagi pemain muda Indonesia untuk berkembang, menunjukkan kualitas, dan menjadi bagian penting dari masa depan sepak bola nasional. Bali United mendukung penuh kebijakan ini sebagai bagian dari transformasi kompetisi yang lebih sehat dan orientasnya jangka panjang," ujarnya.

Ahmad Zaki Iskandar, Presiden Persita Tangerang, juga menyambut baik penyesuaian regulasi pemain asing di Super League musim depan.

Ia menilai bahwa pengurangan jumlah pemain asing dari 8 menjadi 7 merupakan tantangan positif bagi pemain lokal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas permainan mereka.

"Regulasi baru ini adalah tantangan yang sehat bagi pemain lokal. Dengan berkurangnya kuota pemain asing, kami berharap talenta muda Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain dan berkembang. Persita mendukung penuh langkah ini sebagai bagian dari transformasi kompetisi yang lebih berimbang dan berkelanjutan," ujarnya.

Tak hanya para pemilik klub, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) turut menyampaikan dukungan terhadap kebijakan tersebut. APPI menilai peningkatan jam bermain bagi pemain muda akan berdampak positif terhadap keberlanjutan karier para atlet dan memperkuat struktur pembinaan di level klub.

Read Entire Article
Politics | | | |