Kementerian PU Pastikan Ruas Jalan Lintas Timur Sumatera Dapat Dilalui

7 hours ago 17

Ahad 14 Dec 2025 11:56 WIB

Sebanyak 96 unit alat berat diterujukan untuk pembukaan akses dan perbaikan jalan.

Pekerja didampingi prajurit TNI mengoperasikan alat berat untuk membersihkan reruntuhan rumah, kayu, dan lumpur sisa bencana banjir bandang ke atas truk di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Selasa (9/12/2025). Pemerintah mengerahkan beberapa unit alat berat untuk membersihkan kawasan permukiman dan jalan yang tertimbun runtuhan rumah, kayu, dan lumpur guna mempercepat proses pemulihan kawasan tersebut dan sekaligus mempermudah pencarian korban yang diduga masih tertimbun.

Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Pekerja didampingi prajurit TNI mengoperasikan alat berat untuk membersihkan reruntuhan rumah, kayu, dan lumpur sisa bencana banjir bandang ke atas truk di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Selasa (9/12/2025). Pemerintah mengerahkan beberapa unit alat berat untuk membersihkan kawasan permukiman dan jalan yang tertimbun runtuhan rumah, kayu, dan lumpur guna mempercepat proses pemulihan kawasan tersebut dan sekaligus mempermudah pencarian korban yang diduga masih tertimbun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memastikan konektivitas utama di Provinsi Sumatera Utara berangsur pulih pascabencana hidrometeorologi. Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan ruas strategis Lintas Timur di Sumatera Utara yang menghubungkan Medan–Binjai–Pangkalan Brandan–Tanjung Pura hingga perbatasan Aceh telah kembali dapat dilalui. Hal itu seiring percepatan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan. 

"Pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur," ujar Dody dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/12/2025).

Dody mengatakan Kementerian PU terus melakukan penanganan jalan dan jembatanan untuk memastikan akses masyarakat dan distribusi logistik berjalan normal. Untuk mendukung percepatan penanganan, lanjut Dody, Kementerian PU bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menurunkan 96 unit alat berat, enam unit alat pendukung, serta 1.957 unit bahan dan material penanganan bencana. Alat-alat itu difokuskan pada pembukaan akses, perbaikan darurat, dan pembersihan material banjir.

Berdasarkan pendataan sementara, lanjut Dody, bencana berdampak pada 12 ruas jalan nasional dan empat jembatan nasional, serta 21 ruas jalan daerah dan empat jembatan daerah di berbagai kabupaten/kota. Penanganan darurat terus dilakukan secara bertahap untuk memastikan jalur vital tetap berfungsi.

Read Entire Article
Politics | | | |