Jauh Sebelum Hari Pernikahan, Luna Maya Sudah Simpan Sel Telur, Buat Apa?

13 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa tahun lalu, jauh sebelum kabar pernikahan dengan Maxime Bouttier, Luna Maya, mengambil langkah terkait dengan potensi memiliki keturunan pada masa depan dengan melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur. Keputusan ini diungkapkan Luna sendiri di saluran Youtube miliknya pada 2022.

Luna mengatakan keinginan untuk melakukan pembekuan sel telur sudah muncul dari 2017. Namun karena kesibukan dan faktor lainnya, baru bisa dilakukan pada 2021. “Pikir, lah ngapain gue jauh-jauh ke luar negeri ternyata di Indonesia juga ada dan bisa dilakukan jadi ya udah aku

lakukan ke egg freezing ini atau pembekuan sel telur itu di Indonesia tahun lalu (2021-Redaksi) gitu ya,” ujar Luna pada 2022 dikutip dari akun Youtube Luna Maya.

Aktris berusia 41 tahun ini mengaku mantap melakukan pembekuan sel telur. Hal ini bukan tanpa alasan. “Aku rasa nggak ragu sama sekali, karena ini salah satu solusi terbaik buat perempuan-perempuan yang merasa khawatir karena bagaimanapun juga perempuan itu

setiap bertambahnya umur, sel telur yang dihasilkan berkurang, jadi makanya dia akan berhenti tidak menghasilkan sel telur sampai akhir menopause. Nah itu makanya jadi mumpung masih muda masih sehat tidak ada salahnya (melakukan pembekuan sel telur-Redaksi),” ujarnya.

Luna juga mengakui tindakan ini dilakukannya karena saat itu dia tidak mengetahui pada usia berapa jodohnya akan hadir. “Nggak tahu aku kapan bisa benar-benar berkeluarga dan memiliki anak, kalau cepat, bulan depan ya syukur, ngggak perlu dipakai ini telur. Tapi kalau misalkan lima tahun lagi artinya reproduksi aku akan semakinmenurun. Nah aku punya nih cadangan yang masih bagus gitu. Jadi sebenarnya lebih-lebih ke situ aja sih,” ujar Luna menjelaskan.

Apa itu egg freezing atau pembekuan sel telur?

Membekukan sel telur adalah salah satu opsi yang dapat membantu mewujudkan impian menjadi seorang ibu ketika Anda sudah siap. Proses pengambilan dan penyimpanan sel telur untuk digunakan di masa depan (disebut kriopreservasi) dapat memberikan peluang terbaik untuk hamil di kemudian hari, terutama jika Anda menghadapi perawatan medis—seperti kemoterapi, pengobatan endometriosis berat, atau operasi penegasan gender—atau kondisi kesehatan seperti penyakit autoimun yang dapat memengaruhi kesuburan.

Menurut seorang ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis infertilitas dari Johns Hopkins Fertility Center, dr Pardis Hosseinzadeh, mengatakan keputusan untuk membekukan sel telur tergantung pada beberapa faktor yang perlu didiskusikan dengan dokter. Misalnya, jika Anda didiagnosis kanker, kelayakan membekukan sel telur bergantung pada jenis kanker dan apakah Anda punya waktu untuk menyelesaikan proses pelestarian kesuburan sebelum memulai pengobatan.

Namun, bagi banyak wanita, faktor terbesar yang perlu dipertimbangkan adalah "jam biologis". Secara medis, ini berarti jumlah dan kualitas sel telur menurun seiring bertambahnya usia. Pada akhirnya, ovulasi akan berhenti (pelepasan sel telur dari ovarium untuk pembuahan) ketika memasuki menopause (biasanya antara usia 45–55 tahun). Usia adalah faktor terpenting dalam keberhasilan pembekuan sel telur.

"Pasokan sel telur mulai menurun lebih cepat sekitar usia 37 tahun.Pada usia 43, 90 persen sel telur wanita sudah abnormal, artinya tidak memiliki potensi untuk kehamilan,” kata dia dikutip dari situs Johns Hopkins.

Wanita yang membekukan sel telur sebelum usia 40 tahun memiliki peluang lebih besar untuk hamil di masa depan. Namun, ahli endokrinologi reproduksi dapat melakukan tes untuk menentukan apakah Anda kandidat yang baik. "Membekukan sel telur setelah usia 40 tahun biasanya tidak disarankan, tetapi bisa dipertimbangkan tergantung kasus per kasus," kata dia.

Meski terdiri dari beberapa tahap, proses pembekuan sel telur lebih sederhana daripada yang dibayangkan. "Prosesnya sama persis dengan *in vitro fertilization (IVF). ”Satu-satunya perbedaan adalah setelah pengambilan sel telur, kami menyimpannya alih-alih membuahinya,” ujarnya.

Berikut tahapan yang bisa diharapkan:

1. Stimulasi Ovarium: Anda menyuntikkan dua hingga tiga hormon setiap hari selama 10–12 hari untuk merangsang perkembangan sekelompok sel telur.

2. Pemantauan: Selama periode ini, Anda akan menjalani empat hingga enam USG panggul dan tes darah untuk memantau perkembangan sel telur.

3. Pengambilan Sel Telur: Setelah sel telur matang, dilakukan prosedur bedah berbimbing USG untuk mengambilnya. Prosedur rawat jalan ini memakan waktu 20–30 menit dengan anestesi.

4. Pemeriksaan Kematangan Sel Telur: Seorang embriolog (ahli yang memeriksa sel telur dan embrio) memastikan sel telur sudah matang dan berpotensi dibuahi.

Efek samping pembekuan sel telur umumnya tidak parah dan terjadi akibat peningkatan hormon alami selama stimulasi ovarium, seperti:

- Perubahan suasana hati

- Hot flashes

- Sakit kepala

- Mual

Setelah pengambilan sel telur, beberapa wanita mungkin mengalami:

- Kembung

- Kram

- Nyeri ringan

Di mana sel telur disimpan?

Setelah diambil, sel telur melalui vitrifikasi—metode pembekuan cepat dalam nitrogen cair. Sel telur disimpan dalam tangki nitrogen cair di laboratorium embriologi yang memiliki:

- Sistem pemantauan 24 jam dengan alarm untuk memastikan suhu tetap stabil.

- Pengecekan suhu manual.

- Embriolog bersertifikat yang mengawasi operasi laboratorium.

Apa yang terjadi saat ingin menggunakan sel telur?

Ketika siap menggunakan sel telur, sekelompok sel telur dicairkan dan dibuahi dengan sperma dari pasangan atau donor. "Kami umumnya merekomendasikan intracytoplasmic sperm injection (ICSI) karena pembuahan alami kurang efektif setelah sel telur dibekukan," kata Hosseinzadeh.

Pertanyaan umum lainnya adalah berapa lama sel telur bisa disimpan. Karena pembekuan sel telur baru populer belakangan ini, belum ada data yang cukup untuk menentukan batas waktu penyimpanan. "Namun, kami sudah lama membekukan embrio. Ada kehamilan dari embrio yang dibekukan lebih dari 10 tahun. Kami berasumsi sel telur akan bersifat serupa jika dibekukan,” kata dia.

Berapa pembekuan sel telur bervariasi, tetapi umumnya mencakup biaya untuk obat-obatan, USG, tes darah , prosedur pengambilan sel telur, proses pembekuan, dan biaya penyimpanan tahunan.

Read Entire Article
Politics | | | |