REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Abdullah mendesak pihak kepolisian mengusut dan menindak tegas orang-orang di balik grup media sosial Facebook 'Fantasi Sedarah'. Grup itu berisi konten hubungan sedarah atau inses yang dinilai sangat membahayakan.
"Polisi harus mengusut, menindak, dan menangkap orang-orang di balik grup FB 'Fantasi Sedarah' yang sangat membahayakan itu," kata Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Dia mengaku kaget dan sangat prihatin ketika mendapati kabar adanya grup FB 'Fantasi Sedarah' yang diikuti orang-orang pencinta inses, terlebih jumlah pengikut grup itu mencapai puluhan ribu orang. "Saya tidak habis pikir, bagaimana ada grup semacam itu di medsos. Parahnya lagi pengikutnya sangat banyak, padahal itu jelas-jelas menyimpang," ujarnya.
Menurut dia, orang-orang yang bergabung dalam grup itu, baik admin maupun pengikut, tidak normal dan mengalami penyimpangan seksual. "Mereka adalah orang-orang yang tidak waras. Mereka betul-betul sangat keterlaluan. Tidak bermoral. Orang-orang yang rusak akal dan moralnya. Mereka harus ditindak tegas," katanya.
Dia mengingatkan persoalan grup FB "Fantasi Sedarah" itu sangat serius dan tidak boleh diremehkan sebab dampak dari gerakan penyimpangan itu akan sangat buruk.
"Ini kan gila. Orang tua yang gila itu. Maka, saya katakan, grup medsos semacam itu sangat berbahaya. Ini tidak boleh dibiarkan," tuturnya.
Keberadaan mereka, lanjut dia, akan menyebabkan terjadinya kekerasan seksual terhadap anak, perempuan, dan anggota keluarga lainnya. Untuk itu, legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VI itu meminta pihak kepolisian bergerak cepat untuk mencari otak di balik grup FB yang meresahkan itu.
Dia pun mengingatkan pihak kepolisian bisa bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memberangus akun dan grup-grup medsos yang menyimpang dan membahayakan itu.
Diketahui, warganet Indonesia dihebohkan oleh sebuah grup Facebook yang bernama 'Fantasi Sedarah' berisi ribuan anggota. Grup tersebut menuai kecaman oleh para pengguna media sosial.
Grup Facebook itu dikecam lantaran banyaknya orang yang membagikan pengalaman menyimpang terhadap keluarganya sendiri. Terkait isu tersebut, Polrestabes Medan menangkap kakak beradik pasangan inses yang membuang mayat bayinya menggunakan ojek daring.
sumber : Antara