Di Konferensi Perlemen OKI, Ibas Soroti Perdamaian Global dan Lawan Islamofobia

9 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan PUIC (Parliamentary Union of the OIC Member States / Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI) bisa menjadi salah satu motor penggerak dan pendorong pertumbuhan peradaban islam yang ramah, terbuka, dan maju.

Tidak hanya forum diplomasi simbolik semata, tapi juga poros peradaban baru yang memperjuangkan liberty (kebebasan), prosperity (kemakmuran), dan justice (keadilan) bagi seluruh umat manusia.

Hal tersebut disampaikan Ibas, begitu akrab disapa, ketika menghadiri Pembukaan SIdang Konferensi PUIC ke-19 yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/5/2025) sore.

“Beberapa waktu lalu, tepatnya Desember 2024, kami Pimpinan MPR RI, telah bertemu langsung dengan Sekretariat Jenderal Organisasi Kerja Sama (OKI) Islam di Jeddah, Arab Saudi, menyampaikan konsistensi dan komitmen Indonesia dalam memperkuat pesatuan negara OKI.”

“Sehingga, menghadiri momentum Konferensi PUIC ke-19 yang digelar di Gedung Nusantara DPR/MPR Republik Indonesia ini, mengingatkan saya pada pertemuan diplomasi tersebut. Dua momentum yang sama-sama perwujudan dari langkah parlemen Indonesia dalam memperkuat posisi diplomasi di dunia islam dengan semangat ukhuwah islamiyah,” lanjutnya.

Ibas menyampaikan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memiliki mandat untuk membela hak-hak umat muslim di seluruh dunia.

“OKI memiliki mandat atau tugas besar yang harus kita dukung secara maksimal, yaitu membela hak-hak umat Muslim di seluruh dunia. Mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas global,” kata dia. 

Pada kesempatan ini, Ibas juga menyampaikan bahwa PUIC ini menjadi salah satu wujud dukungan penuh Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian dunia, terutama untuk saudara-saudra di Palestina, Sudan, Suriah, Yaman, dan negara-negara OKI lainnya yang masih didera konflik

“Apa yang telah kami sampaikan ketika bertemu langsung dengan Sekretaris Jenderal OKI di Arab Saudi memiliki semangat yang sama dengan Konferensi PUIC ini. Kita tidak ingin lagi melihat pengeboman. Tidak boleh ada lagi pembunuhan dan tidak boleh ada lagi konflik yang menimbulkan air mata penderitaan,” tegasnya.

BACA JUGA: Pakistan: Negara Islam dengan Nuklir Terbesar ke-7 Dunia, Israel Nafsu Ingin Hancurkan

Lebih lanjut, menurut Ibas, perjuangan negara-negara Muslim tidak hanya untuk membebaskan Palestina dari penjajahan, tapi juga membebaskan umat Muslim dari ketertinggalan.

“Kita ingin melihat dunia Islam yang terus hidup maju, berkah dan bersatu. Maju dalam berpikir, sehat sejahtera dalam ekonomi, dan berhak dalam keadilan untuk semua,” ungkapnya.

Read Entire Article
Politics | | | |