Jamaah calon haji dari berbagai negara berjalan usai menunaikan Shalat Maghrib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas langkah strategis Danantara Indonesia yang mengakuisisi hotel dan real estate di kawasan Makkah, Arab Saudi.
Akuisisi aset hospitality yang berlokasi sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram tersebut dinilai sebagai tonggak sejarah baru bagi Indonesia, khususnya dalam memperkuat kemandirian dan kualitas layanan bagi jamaah haji dan umrah.
Ketua Umum Dai'yat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) itu menilai langkah Danantara mengakuisisi Novotel Makkah Thakher City dengan kapasitas 1.461 kamar serta lahan pengembangan seluas sekitar 4,4 hektare merupakan keputusan visioner yang berdampak jangka panjang. Selama ini, Indonesia sebagai negara dengan jumlah jamaah haji dan umrah terbesar di dunia belum memiliki keterlibatan langsung yang signifikan dalam kepemilikan dan pengelolaan aset akomodasi di Tanah Suci.
“Kehadiran Danantara membuka babak baru yang sangat strategis,” ujar Fahira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).
“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Danantara. Ini bukan sekadar investasi bisnis, tetapi langkah bersejarah yang akan membawa manfaat besar bagi jutaan jamaah Indonesia. Kita mulai membangun kemandirian layanan haji dan umrah langsung di Makkah,” kata Fahira.
Senator Jakarta itu menilai dampak positif akuisisi tersebut sangat nyata bagi penyelenggaraan haji dan umrah. Dengan keterlibatan langsung Indonesia dalam kepemilikan aset perhotelan, pemerintah memiliki ruang lebih besar untuk memastikan standar pelayanan, kenyamanan, dan keamanan jamaah.
Dalam jangka menengah hingga panjang, kepemilikan tersebut juga berpotensi membantu menjaga stabilitas biaya akomodasi, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, serta meningkatkan kepastian layanan bagi jamaah Indonesia.

2 hours ago
1














































