Benahi Benang Kusut Banjir Rob, KDM : Bangun Kampung Nelayan Eretan

3 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Banjir sudah melanda perkampungan warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu sejak puluhan tahun lalu. Tak hanya dari air laut, banjir juga berasal dari limpasan sungai.

Upaya penanganan banjir yang dilakukan pemerintah salah satunya terkendala dengan adanya rumah-rumah warga yang dibangun di bantaran sungai. Meski tanahnya berstatus milik negara, namun warga sudah menempati rumah-rumah itu secara turun temurun.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, memberikan bantuan bagi warga yang tinggal di bantaran sungai untuk pindah dan mengontrak rumah. Setiap kepala keluarga diberikan bantuan uang senilai Rp 10 juta.

Ada 207 kepala keluarga yang menerima bantuan tersebut. Setelah mereka pindah, maka rumah-rumah di bantaran sungai itu akan dibongkar untuk selanjutnya dilakukan penanganan banjir secara komprehensif. “Yang penting sekarang pindah dulu, gak kebanjiran lagi,” ujar gubernur yang biasa disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), saat pemberian bantuan tidak terduga (BTT) relokasi sementara warga terdampak banjir di kawasan sempadan sungai Desa Eretan Wetan, Jumat (18/12/2025).

Selanjutnya, Pemkab Indramayu juga telah menyediakan lahan relokasi seluas 2,7 hektare. Lahan tersebut bisa digunakan untuk membangun sekitar 200 rumah. 

Untuk pembangunan rumah itu, Dedi pun berjanji akan membantu. Dia menyatakan, pembangunan rumah di lahan relokasi itu akan dimulai Maret 2026. “Mudah-mudahan tahun depan mereka sudah punya rumah masing-masing. Nanti pemprov bantu untuk bangun rumahnya. Biar sungainya mengalir, rakyatnya tidak khawatir,” katanya.

“Akan kita bikin percontohan kampung nelayan. Nanti saya tetapkan sebagai Kampung Nelayan Eretan,” imbuh Dedi.

Namun, Dedi berpesan agar warga menjaga kebersihan di kampung nelayan yang akan dibangun nanti. Selain itu, warga juga diingatkan untuk tidak hidup boros meski mereka memiliki uang.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim menjelaskan, sebelumnya Kementerian Sosial juga sudah membantu relokasi warga terdampak banjir rob yang ada di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Dengan bantuan lahan dari Pemkab Indramayu, Kemensos membangun skeitar 90 rumah relokasi warga. “Sekarang kami sediakan lagi (lahan relokasi). Insya Allah untuk 200 rumah. (Pembangunan) rumahnya tadi Pak Gubernur bilang akan dibantu, akan jadi Kampung Nelayan Eretan,” kata Lucky.

Lucky mengatakan, banjir rob sudah terjadi selama puluhan tahun. Karena itu, upaya penanganannya saat ini dilakukan secara bertahap dalam waktu dua sampai tiga tahun. “Insya Allah akan ada perkembangan. Nanti air robnya ditahan pakai tanggul, yang dari sungai kita tahan pakai tanggul, yang mau pindah, kita pindahkan, jalanan kita tinggikan, bertahap semuanya. Jadi memang tidak bisa langsung instan, tapi Insya Allah sudah ada progres,” kata Lucky.

Selain itu, Lucky pun menyampaikan ide kepada gubernur untuk membangun rumah susun (rusun) / apartemen bagi nelayan lainnya. Ide tersebut disambut positif oleh gubernur yang meminta agar digali lebih lanjut. “Jadi supaya mereka bisa berkumpul, supaya tidak jauh-jauh dari lokasi awal. Kan kalau relokasi terlalu jauh, kasihan. Maka kita cari target sejauh-jauhnya jangan lebih dari dua kilometer, kalau bisa satu kilometer,” katanya.

Namun, Lucky mengakui, ide untuk membangun rusun bagi warga itu harus memperhatikan pula kebiasaan mereka yang selama ini hidup sebagai nelayan. Jika seandainya ide pembangunan rusun itu tidak terealisasi, ia berkomitmen setiap tahun akan menganggarkan tanah untuk bisa merelokasi warga.

Read Entire Article
Politics | | | |