Ustaz Erick Yusuf Pimpin Produksi Film Pejuang Kemerdekaan Mohammad Natsir

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Yayasan Kapita Selekta Mohammad Natsir akan membuat film yang

Kisah tentang sosok pahlawan dan pejuang kemerdekaan Mohammad Natsir akan difilmkan. Film tersebut akan diproduksi oleh Erick Yusuf, seorang dai kreatif, pimpinan pesantren, dan seniman.

Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Adian Husaini menyatakan Mohammad Natsir yang bergelar Datuk Sinaro Panjang merupakan seorang pahlawan nasional yang lahir di Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Ia juga merupakan negarawan, ulama, pendidik, dan jurnalis.

Ketokohan Natsir tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global. Beberapa penghargaan internasional yang ia terima di antaranya Grand Gordon Star dari Raja Tunisia, King Faisal International Prize dari Kerajaan Arab Saudi, gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Lebanon, gelar kehormatan dalam bidang sastra dari Universitas Kebangsaan Malaysia, dan gelar kehormatan dalam bidang pemikiran Islam dari Universitas Sains Malaysia.

Jasa terbesar Natsir untuk bangsa adalah ketika ia memimpin Fraksi Partai Masyumi dan berpidato di Parlemen Republik Indonesia Serikat 3 April 1950. Saat itu, ia mengajukan mosi integral yang bertujuan mengembalikan RI dari bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mosi tersebut berhasil menyatukan kembali wilayah Indonesia yang sebelumnya terpecah-pecah dalam beberapa negara bagian RIS, dan menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

"Natsir bukan hanya brilian dalam gagasan dan pemikirannya tentang konsep-konsep pendidikan, kenegaraan dan kebangsaan, melainkan juga sangat cemerlang dalam keteladanan baik dari sisi perkataan, sikap, perilaku, hingga perbuatan. Natsir merupakan negarawan, dai, dan guru teladan bagi bangsa," kata Adian, dikutip dari siaran pers, Jumat (18/7/2025).

Sementara itu, Erick Yusuf menyatakan, membawa kisah Natsir ke layar lebar bukan perkara mudah. Pasalnya ia harus menjaga akurasi sejarah, menghadirkan nilai dengan estetika, dan menyampaikan keteladanan sosok pahlawan tersebut dengan kejujuran.

"Film ini ingin menghadirkan kisah utuh seorang tokoh tentang keikhlasannya dalam berjuang, kesederhanaannya dalam memimpin, dan keberaniannya dalam menegakkan kebenaran meskipun harus menanggung risiko yang besar," ujar Erick.

Putri Mohammad Natsir, Aisyatul Asriah, menyampaikan ayahnya merupakan sosok orang tua, kepala keluarga, dan pelindung yang luar biasa. Sejak dini, ia senantiasa menanamkan adab dan akhlak yang mulia kepada anak-anaknya seperti kerendahan hati, kesederhanaan, kesantunan, dan kedisiplinan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |