Tissa Biani Totalitas di Film Baru, Mainkan Peran dengan Gangguan Jiwa

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Tissa Biani memerankan karakter dengan gangguan mental dalam film terbarunya berjudul Mungkin Kita Perlu Waktu. Tissa mengaku sampai mempersiapkan diri dengan riset peran yang komprehensif untuk memainkan film yang disutradarai Teddy Soeriaatmadja ini.

"Aku sampai melakukan riset peran mandiri dengan mewawancarai orang-orang untuk mendapatkan cara pandang karakter dengan mental health, mencari berbagai referensi bacaan terkait kesehatan mental, serta berdiskusi intens dengan sutradara untuk memahami visi karakter secara utuh," kata Tissa saat konferensi pers pada Selasa (6/5/2025).

Tak hanya itu, Tissa juga mencari wawasan langsung dari psikolog profesional. Langkah itu diambil untuk memastikan penggambaran karakternya tidak hanya akurat, tetapi juga penuh empati.

"Memerankan seseorang yang memiliki kondisi kesehatan mental itu nggak mudah," ujar Tissa Biani.

"Sebisa mungkin aku ingin merepresentasikan mereka dengan baik namun tetap apa adanya. Paham kesulitan mereka, paham cara mereka membawa diri di depan orang," kata dia.

Tissa juga menjelaskan detail latihannya dalam menghidupkan karakter Aleiqa, yang digambarkan memiliki perubahan mood yang signifikan. "Aku latihan gestur, cara melihat, sampai cara bicara orang seperti Aleiqa yang mood-nya naik turun," kata dia.

Cerita film yang ditulis selama tiga bulan oleh Teddy Soeriaatmadja itu akan mengangkat kesadaran tentang isu mental health yang masih rendah di masyarakat. Film yang berlatar di Jakarta, tahun 2024 itu juga menampilkan lima tahap berduka ("five stages of grief") yang ditunjukkan melalui karakter yang akan diperankan dua aktor-aktris muda, Bima Azriel (pemeran Ombak Kurniawan) dan Tissa Biani (pemeran Aleiqa), serta karakter yang lainnya diperankan Sha Ine Febriyanti (pemeran Kasih Kurniawan) dan Lukman Sardi (pemeran Restu Kurniawan).

Lima tahap berduka tersebut antara lain, dari penyangkalan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), hingga sampai kepada penerimaan (acceptance). Tahapan tersebut menggambarkan proses emosional yang dialami seseorang saat menghadapi trauma atau kehilangan besar.

Dengan menyoroti beragam perspektif setiap karakter dalam menghadapi duka, film ini menyampaikan pesan bahwa setiap individu memiliki cara unik dalam mengatasi luka dan perasaannya. Diselingi konflik-konflik yang sering terjadi dalam rumah tangga dan pergaulan sehari-hari, diiringi alunan musik "Waking Up Together with You" dari Ardhito Pramono serta "Tak Terima" dari Sheila Dara Aisha dan Donne Maula, perjalanan keluarga Ombak dalam menghadapi kedukaan mereka dalam film "Mungkin Kita Perlu Waktu" siap menghibur seluruh penonton bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025.

Read Entire Article
Politics | | | |