REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan bakal mengumumkan kebijakan penting soal Gaza dalam waktu dekat. Kebijakan itu juga disebut kemungkinan berisi pergeseran drastis dari sikap AS sebelumnya karena akan memfasilitasi peran Hamas di Gaza
Surat kabar Israel Hayom mengutip para pejabat AS yang mengatakan bahwa ada kemungkinan besar bahwa Presiden Donald Trump akan mengumumkan solusi komprehensif terhadap masalah Gaza pada akhir pekan ini. Para pejabat AS mengatakan solusi komprehensif ini mencakup cetak biru kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Mereka mencatat bahwa solusi tersebut sedang didiskusikan dan sedang dikembangkan dengan kerja sama parsial dari Israel, dan solusi tersebut tidak memenuhi semua tuntutan Israel. Para pejabat tersebut mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa jika kesepakatan tersebut tercapai, hal itu dapat diajukan kepada Israel sebagai sebuah fait accompli yang artinya tak memerlukan persetujuan negara tersebut.
Pejabat AS menjelaskan bahwa salah satu pilihannya adalah memberikan kekebalan kepada para pemimpin Hamas dari pembunuhan oleh Israel untuk membujuk mereka agar menerima kesepakatan tersebut. Opsi lainnya, tambah para pejabat AS, adalah memastikan partisipasi Hamas dalam kepemimpinan sipil di Jalur Gaza di masa depan.
Rencana itu merupakan perubahan drastis dari kebijakan AS sebelumnya. Hamas sejauh ini masih dianggap sebagai kelompok teror oleh Amerika dan negara-negara barat lainnya meski sebagai partai politik kelompok itu memenangi pemilu Palestina secara demokratis pada 2006. Sebelumnya AS selalu mengusulkan solusi di Gaza tanpa pelibatan Hamas. Rencana terbaru ini juga akan meruntuhkan tujuan perang Israel memusnahkan Hamas dari Jalur Gaza. Selain itu, bocoran rencana AS tersebut akan menggagalkan nafsu Israel mencaplok sepenuhnya Jalur Gaza.
Menurut Israel Hayom, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus memutuskan apakah akan menerima proposal tersebut dan mengambil risiko krisis dalam koalisinya. Di sisi lain, Israel Hayom mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa Trump tidak memiliki mayoritas di Senat untuk mendukung perjanjian yang tidak mencakup Israel, atau dilaksanakan tanpa persetujuannya.
Pejabat Israel mengatakan bahwa Amerika bertanya kepada Israel tentang posisinya, namun akan tetap memilih untuk melanjutkan inisiatif tersebut.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Kamis bahwa solusi untuk mengirimkan bantuan pangan ke Gaza “hanya tinggal beberapa langkah lagi,” dan pengumuman akan segera dilakukan. Namun pihaknya tidak merinci rencana tersebut.
Para pemimpin Eropa dan organisasi bantuan mengkritik rencana Israel untuk mengendalikan distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza dan menggunakan perusahaan swasta untuk mengirimkan makanan kepada penduduk, dua bulan setelah militer memblokir masuknya pasokan ke wilayah tersebut. Menurut Reuters, Israel hanya memberikan sedikit rincian tentang rencana bantuannya.