Kisah Pilu Remaja Palestina Hingga Menjadi Mahasiswi Unisa

8 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah mengalami perjalanan pilu, remaja putri asal Palestina Halla Ibrahim Lubbad, akhirnya bisa menjadi mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung. Gadis berusia 19 tahun ini memiliki cita-cita menjadi pahlawan di lingkungan keluarganya.

Cita-cita itu muncul karena melihat kondisi keluarganya yang malang akibat ulah kezaliman Israel. Dalam mewujudkan cita-citanya itu, pada 2023 Halla sempat berkuliah di Milenmore University. Harapan menjadi sarjana dari Milenmore University kandas setelah Israel membombardir Gaza.

Dalam 18 bulan invasi militer Israel di Palestina, per 40 menitnya setiap anak Palestina harus meninggal dunia. Tidak hanya nyawa, infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan rumah warga hancur oleh ulah zionis Israel.  

Melihat kenyataan negaranya luluh lantak, tak menyurutkan Halla untuk melanjukan studinya. Impian terbesarnya adalah menjadi perawat, agar bisa membantu warga yang kesusahan. Halla akhirnya berjumpa dengan relawan Yayasan Amanah Kemanusiaan Global (AMAL). Sebelumnya, Yayasan AMAL bernama Aman Palestin.

Perjumpaan dengan AMAL itulah yang mengantarkan Halla sampai ke Indonesia, dan berkuliah di Unisa Bandung. Anak kedua dari lima saudara itu merupakan salah satu warga Palestina yang mendapatkan bantuan program beasiswa dari AMAL.   

Dalam mendapatkan beasiswa itu, Halla harus melewati berbagai tantangan. Dari proses seleksi yang ketat, hingga penyesuaian diri dengan lingkungan baru, Halla menunjukkan ketabahan dan semangat yang luar biasa. ‘’Saya sekarang sudah dapat memahami ilmu dasar keperawatan, ilmu biomedik dan banyak lagi. Terima kasih untuk Yayasan AMAL, termasuk kepada para donaturnya,’’ ucap Halla.

Tanpa peran donatur Yayasan AMAL, mungkin Halla masih menjadi remaja bernasib malang akibat ulah Israel. Halla menjadi salah satu contoh dari sekian remaja Palestina yang diselamatkan oleh Yayasan AMAL.

Halla mengajak remaja lainnya untuk bertekad kuat mengemban ilmu dan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk memutus mata rantai kemiskinan dan kemalangan. ‘’Semoga menjadi contoh bagi masyarakat Palestina. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, maka apa pun dapat dicapai,’’ tutur Halla

Begitupun dengan Yayasan AMAL yang patut contoh bagi lembaga lainnya, terutama yang ingin membantu masyarakat Palestina melalui pendidikan. Yayasan AMAL adalah salah satu lembaga resmi yang bertekad memaksimalkan potensi zakat, infak, sedekah dan wakaf untuk kepentingan kemanusiaan.

Dengan motto ‘Jauh Dekat Kita Bantu’,  Yayasan AMAL akan terus  berupaya menjadi bagian dari solusi kemanusian, pendidikan dan pemberdayaan, pembangunan berkelanjutan, serta menjadi bagian dari  jaringan kemanusiaan global. Saat ini, Yayasan AMAL bekerja sama dengan UNISA Bandung untuk memperkuat peran di bidang social kemanusiaan secara global, dalam rangka menampung para mahasiswa dari Gaza.

Read Entire Article
Politics | | | |