REPUBLIKA.CO.ID, Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menyatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi harapan penurunan BI-Rate selanjutnya dan perkiraan pertumbuhan kredit perbankan yang membaik. Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis (22/5/2025) di Jakarta menguat sebesar 71 poin atau 0,43 persen menjadi Rp16.328 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.399 per dolar AS.
"Dari domestik, harapan penurunan BI-Rate selanjutnya dan perkiraan membaiknya pertumbuhan kredit perbankan (menjadi faktor penguatan kurs rupiah)," ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Mei 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (20/5/2025) dan Rabu (21/5/2025) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi berada pada level 5,5 persen.
Suku bunga deposit facility turun sebesar 25 bps menjadi berada pada level 4,75 persen.
Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 6,25 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menerangkan keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, BI juga memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2025 akan berada pada kisaran 8-11 persen, setelah melihat perkembangan kredit sampai dengan April 2025.
Kondisi likuiditas perbankan secara umum masih memadai, namun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) cenderung melambat dari 5,51 persen (yoy) pada awal Januari 2025 menjadi 4,55 persen (yoy) pada April 2025.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit terutama dikontribusikan oleh sektor industri, pengangkutan, dan jasa sosial, sedangkan kontribusi pertumbuhan kredit sektor konstruksi dan perdagangan serta sektor-sektor lainnya masih terbatas.
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 4,62 persen (yoy), 15,86 persen (yoy), dan 8,97 persen (yoy). Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 8,85 persen (yoy), sementara kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tumbuh sebesar 2,60 persen (yoy).
"Ke depan, berbagai upaya perlu terus didorong untuk meningkatkan penyaluran kredit, baik dengan penurunan suku bunga dan perluasan sumber dana perbankan, maupun peningkatan permintaan dari sisi sektor riil, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," kata Perry, Rabu (21/5/2025).
Selain itu, lanjut Rully, penguatan kurs rupiah juga disebabkan sentimen positif dari global, yaitu penurunan indeks dolar AS dan pasar obligasi pemerintah AS yang memburuk.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis juga menguat ke level Rp16.313 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.413 per dolar AS.
sumber : ANTARA