Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 52,8 miliar pada kuartal I 2025, tumbuh 63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 32,5 miliar. Kenaikan laba ini ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang meningkat 14 persen serta proyek infrastruktur hijau.
Chief Investment Officer IIF M Ramadhan Harahap (Idhan), mengatakan, kinerja tersebut mencerminkan efektivitas strategi pembiayaan perusahaan yang tetap menjaga efisiensi operasional di tengah tantangan ekonomi.
“Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi pembiayaan kami sebagai katalisator dan penyedia solusi yang melengkapi upaya memajukan pembangunan infrastruktur nasional,” ujar Idhan dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).
Hingga Maret 2025, IIF telah membiayai sejumlah proyek yang memberikan dampak sosial dan lingkungan. Di sektor energi terbarukan, IIF mendukung pengembangan pembangkit listrik berkapasitas total 710,9 MW yang menjangkau lebih dari 710 ribu rumah tangga atau sekitar 3,55 juta jiwa.
Proyek ini turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon hingga 4,93 juta ton CO₂ ekuivalen per tahun, setara daya serap lebih dari 173 ribu pohon.
Di sektor air minum, IIF membiayai proyek distribusi air bersih dengan kapasitas 27.501 liter per detik, yang melayani sekitar 1,39 juta rumah tangga atau 6,78 juta orang.
Sementara di bidang kesehatan, IIF mendanai pembangunan fasilitas kesehatan yang kini menyediakan 1.051 tempat tidur rawat inap dan melayani 351 ribu pasien rawat jalan per tahun.
“Kami percaya pembangunan infrastruktur harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan. Karena itu, kami terus berinovasi dalam produk pembiayaan dan memperkuat prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh aktivitas bisnis IIF,” kata Idhan.
Dengan kinerja keuangan yang solid dan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, Idhan optimistis IIF dapat melanjutkan peran sebagai mitra strategis pemerintah dan swasta untuk mewujudkan infrastruktur yang inklusif dan berdaya saing.