REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re akan menggelar Indonesia Re International Conference (IIC) pada 22 Juli 2025. Mengusung tema “Empowering Downstream Growth in Financial Sector: Advancing the Insurance Industry through Strategic Collaboration”, konferensi tahun ini menyoroti peran hilirisasi sektor keuangan, khususnya reasuransi, dalam mendorong kemandirian dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menyatakan, IIC 2025 menjadi forum strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan global seperti gejolak ekonomi, krisis iklim, dan tekanan geopolitik. Menurut dia, hilirisasi bukan hanya milik sektor manufaktur, tetapi juga penting bagi sektor keuangan.
“IIC hadir sebagai forum strategis untuk menyatukan visi dan langkah para pemangku kepentingan sektor keuangan. Hilirisasi juga milik sektor perasuransian agar mampu menciptakan nilai tambah, mendorong kemandirian, dan mengurangi ketergantungan pada reasuransi luar negeri,” ujar Benny dalam siaran pers, Jumat (17/7/2025).
Ia menegaskan, sejak pertama kali digelar pada 2022, IIC telah menjadi bagian dari komitmen Indonesia Re sebagai Center of Knowledge and Excellence dalam memperkuat kapasitas SDM dan transformasi industri perasuransian nasional.
IIC 2025 akan dibuka oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Pidato pembukaan akan disampaikan oleh CEO Danantara Asset Management, Dony Oskaria, yang akan membahas peran strategis perusahaan BUMN di sektor keuangan dalam memperkuat hilirisasi ekonomi.
Acara ini akan menghadirkan empat sesi panel diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari OJK, Bank Indonesia, LPS, BPJS Kesehatan, BUMN sektor keuangan seperti BNI dan Danantara, hingga pelaku reasuransi global seperti Guy Carpenter, AON, dan Korea Insurance Development Institute.
Diskusi akan membahas isu-isu kunci seperti keterkaitan makroekonomi dan asuransi, sinergi dengan sektor perbankan dan kesehatan, transformasi digital, serta pentingnya penguatan reasuradur dalam negeri untuk mendukung kemandirian industri.
Direktur Pengembangan dan TI Indonesia Re Beatrix Santi Anugrah menyampaikan, pihaknya tengah memperluas kapasitas domestik melalui diversifikasi produk dan kemitraan regional berbasis teknologi. “Pengembangan ekosistem digital asuransi akan mempercepat inklusi dan kepercayaan publik terhadap industri ini,” ujarnya.
Indonesia Re berharap IIC 2025 dapat memperluas dampak strategis hingga ke level implementasi, menyentuh kebutuhan nyata masyarakat dan memperkuat kedaulatan ekonomi melalui peran aktif sektor asuransi dan reasuransi.