Hubungan Trump dan Netanyahu di Titik Terendah, 100 Ribu Ton Bom Gaza, Hamas Tetap Berkuasa

9 hours ago 3

Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Radio Angkatan Darat Israel membuat laporan mengejutkan banyak orang. Orang-orang yang dekat dengan Presiden AS Donald Trump memberi tahu Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bahwa presiden AS memutus kontak dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Radio Angkatan Darat melaporkan bahwa orang-orang yang dekat dengan Trump memberi tahu Dermer bahwa Netanyahu memanipulasi presiden AS, dan menekankan bahwa yang paling dibenci Trump adalah dilihat sebagai orang yang dimanipulasi.

Radio tersebut mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa percakapan Menteri Dermer dengan pejabat senior Partai Republik, dengan menggunakan gaya sombong yang biasa, tidak ada gunanya.

Sementara itu, surat kabar Israel, Israel Hayom, mengutip sumber yang dekat dengan Trump mengonfirmasi bahwa hubungan antara presiden AS dan Netanyahu telah mencapai titik terendah, seraya menambahkan, "Netanyahu memanipulasi kita, tidak melaksanakan apa yang telah kita sepakati, dan tidak ingin melangkah maju dengan kesepakatan."

Mereka menekankan bahwa apa yang saat ini dituntut dari Netanyahu adalah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan visi Trump bagi Timur Tengah, tetapi ia menolak untuk bekerja sama dalam mendukung langkah-langkah tersebut.

Sebaliknya, surat kabar itu mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa Trump meminggirkan Netanyahu sampai ia kembali ke jalurnya, seraya menambahkan, "Masalahnya adalah, selain mengecualikan kami dari perkembangan, Trump tidak akan mengunjungi Israel."

Pejabat Israel tersebut meminta pemerintahan Trump untuk "mengakui sensitivitas politik dan populer dari setiap pembicaraan tentang negara Palestina saat ini," dan menekankan bahwa "Dermer menghabiskan waktu berjam-jam menyusun bahasa yang akan menandakan kesiapan Israel untuk negara Palestina di masa depan."

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |