6 Hal Penting Perlu Diketahui dalam Penembakan Massal Pantai Bondi yang Targetkan Yahudi

2 hours ago 3

loading...

Penembakan massal yang targetkan komunitas Yahudi guncang Pantai Bondi, Australia. Sebanyak 16 orang tewas, termasuk salah satu pelaku penembakan. Foto/ABC News/Victoria Pengilley

SYDNEY - Setidaknya 16 orang tewas, termasuk salah satu dari dua pelaku, dalam penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, pada hari Minggu. Penembakan yang dinyatakan sebagai serangan teroris ini menargetkan komunitas Yahudi yang merayakan Hanukkah.

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengecam penembakan massal tersebut dan berjanji akan memberantas kebencian, kekerasan, dan terorisme di negaranya.

“Terjadi insiden teroris yang menghancurkan di Bondi pada perayaan Hanukkah By the Sea. Ini adalah serangan yang ditargetkan pada warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari sukacita, perayaan iman. [Serangan ini adalah] tindakan anti-Semitisme yang jahat, terorisme yang telah menyerang jantung bangsa kita,” kata Albanese, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: Ini Ahmed Al Ahmed, Muslim Pahlawan yang Berani Lucuti Senjata Penembak Massal di Pantai Bondi

"Ini adalah momen untuk persatuan nasional," kata Albanese. “Ini adalah momen bagi warga Australia untuk bersatu. Itulah tepatnya yang akan kita lakukan.”

Berikut 6 Hal Penting Perlu Diketahui dalam Penembakan Massal Pantai Bondi

1. Berapa Banyak Orang yang Tewas dan Terluka?

Sebanyak 16 orang tewas dalam serangan mengerikan ini, termasuk salah satu pelaku penembakan massal. Ada juga seorang gadis berusia 10 tahun di antara korban tewas.

Korban tewas berusia antara 10 dan 87 tahun, menurut polisi New South Wales.

Sebanyak 40 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit, termasuk tiga anak. Lima orang dalam kondisi kritis, sementara yang lainnya dalam kondisi serius atau stabil.

Satu pelaku lainnya ditahan dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Sejauh ini baru satu korban yang telah diidentifikasi, yakni Rabbi Eli Schlanger, seorang asisten rabbi di Chabad of Bondi yang lahir di Inggris. Dia merupakan pendukung kuat Israel dalam perang brutal di Gaza.

Kementerian Luar Negeri Israel juga mengatakan seorang warga negara Israel telah tewas.

2. Bagaimana Penembakan Massal Ini Terjadi?

Menurut polisi setempat, lebih dari 1.000 orang berada di sebuah acara perayaan Hanukkah, sebuah acara komunitas Yahudi.

Petugas polisi dihubungi sekitar pukul 18.47 pada hari Minggu waktu setempat, saat mereka menanggapi laporan tentang tembakan yang dilepaskan di Archer Park, Pantai Bondi.

Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, mengatakan dua orang menembaki "sekelompok keluarga yang ramai" di taman tersebut dalam "tindakan kekerasan yang mengerikan dan pengecut".

Petugas polisi telah menyatakan serangan itu sebagai insiden teroris.

Salah satu video menunjukkan dua pria bersenjata tampak melepaskan tembakan dari jembatan kecil yang menghadap pantai, sementara video lain menunjukkan kerumunan orang yang melarikan diri berlari di pantai.

Dalam video ketiga, seorang saksi mata terlihat bertindak heroik dengan melucuti senapan dari salah satu pelaku penembakan massal.

Saksi mata pemberani itu adalah Ahmed al Ahmed (43), seorang pria Muslim penjual buah. Dia ditembak dua kali dalam insiden tersebut, sebelum akhirnya berhasil merebut senjata dan mengarahkan balik senjata itu ke penyerang, yang terlihat berlari ke arah rekannya di jembatan. Ahmed dipuji publik Australia sebagai pahlawan.

3. Siapakah Para Tersangka Penembakan Massal Ini?

Salah satu tersangka pria bersenjata adalah Naveed Akram (24), yang mengalami luka kritis.

SIM-nya menunjukkan bahwa dia tinggal di Bonnyrigg, pinggiran kota Sydney.

Identitas tersangka penyerang lainnya, yang tewas di tempat kejadian, belum diketahui, tetapi polisi mengatakan dia berusia 50 tahun.

4. Apa Kata Para Saksi Mata?

Para saksi mata menggambarkan teror dan kebingungan saat banyak orang melarikan diri dari pantai.

Salah satu saksi mata, Arsen Ostrovsky, terluka dan mengatakan penembakan itu adalah "pertumpahan darah yang mengerikan".

Dia mengatakan dirinya selamat dari serangan 7 Oktober oleh para milisi Hamas terhadap Israel dua tahun lalu.

Read Entire Article
Politics | | | |