Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

1 day ago 7

loading...

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap berunding langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki pada Kamis nanti. Foto/Ilustrasi SINDO News

KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan siap untuk berunding langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki pada Kamis nanti untuk mengakhiri perang kedua negara.

Namun, pemimpin Ukraina itu minta Moskow terlebih dahulu menyetujui gencatan senjata. Pernyataan Zelensky muncul sebagai respons atas usulan Putin untuk memulai perundingan damai tanpa prasyarat di Istanbul, Turki, pada 15 Mei.

"Kami menunggu gencatan senjata penuh dan langgeng, mulai besok [Senin], untuk menyediakan dasar yang diperlukan bagi diplomasi. Tidak ada gunanya memperpanjang pembunuhan. Dan saya akan menunggu Putin di Turki pada hari Kamis. Secara pribadi. Saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan," tulis Zelensky di akun X-nya, @ZelenskyyUa.

Baca Juga: Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei

Sebelumnya, Putin mengusulkan Rusia dan Ukraina berunding langsung tanpa prasyarat di Istanbul seperti yang terjadi pada tahun 2022—yang menurutnya telah ditinggalkan oleh Kyiv secara sepihak. Putin menegaskan Moskow siap untuk kembali ke meja perundingan tanpa prasyarat apa pun.

Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa mereka siap untuk perundingan damai kapan saja. Moskow juga menyatakan bahwa mereka mencari solusi yang langgeng untuk konflik tersebut, bukan solusi sementara.

Moskow menentang tuntutan gencatan senjata 30 hari yang diusulkan Kyiv dengan alasan bahwa Ukraina akan menggunakannya untuk mempersenjatai kembali dan menyusun kembali militernya.

Zelensky mengeluarkan tuntutan serupa pada hari Sabtu setelah pertemuan dengan sekelompok pemimpin Eropa, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Mereka juga mendukung tuntutan Kyiv agar Rusia menyetujui gencatan senjata.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyampaikan harapannya agar Moskow dan Kyiv segera menyetujui gencatan senjata selama sebulan. Dia memperingatkan, "AS dan mitranya akan memberlakukan sanksi lebih lanjut jika kesepakatan tercapai tetapi tidak dihormati."

Pada hari Minggu, Trump mengatakan bahwa Kyiv harus menyetujui usulan perundingan damai Moskow segera. Menurutnya, Moskow tidak menginginkan gencatan senjata belaka, tetapi ingin berunding untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Kremlin telah menolak apa yang digambarkannya sebagai tekanan eksternal seputar gencatan senjata yang diusulkan Ukraina. Putin juga mencatat bahwa Kyiv melanggar tiga gencatan senjata yang diusulkan oleh Moskow: moratorium 30 hari yang ditengahi AS atas serangan terhadap infrastruktur energi, yang berakhir bulan lalu, gencatan senjata Paskah tanpa syarat, dan gencatan senjata 72 jam Hari Kemenangan Perang Dunia II yang baru saja berakhir.

(mas)

Read Entire Article
Politics | | | |