UNRWA Desak Akses Masuk ke Gaza, Ribuan Ton Bantuan Masih Tertahan

5 hours ago 6

Warga Palestina membawa karung makanan dan bantuan kemanusiaan yang diturunkan dari konvoi truk menuju Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, Ahad, 22 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mendesak agar segera diizinkan masuk ke Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Ini mengingat cadangan bantuan yang dimiliki untuk wilayah kantong tersebut telah semakin menumpuk.

"UNRWA memiliki cukup makanan bagi seluruh populasi Gaza selama tiga bulan yang menumpuk di gudang penyimpanan—termasuk di Al Arish, Mesir—dan menunggu diizinkan masuk," menurut pernyataan badan tersebut di media sosial X, Sabtu.

Meski sudah siap dengan pasokan dan sistem logistik yang dimiliki, UNRWA menyatakan bahwa akses masuk bagi badan tersebut masih diblokir.

"Buka gerbangnya, akhiri pengepungan, izinkan UNRWA melakukan tugasnya dan menolong mereka yang membutuhkan, termasuk di antaranya satu juta anak-anak," demikian seruan langsung badan PBB tersebut dalam ujung pernyataannya.

Sudah hampir 59.000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, tewas akibat agresi Zionis Israel.

Militer Zionis juga memblokade penuh akses bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret lalu, sehingga memutus pasokan makanan, obat-obatan, dan bantuan lain bagi lebih dari dua juta warga Palestina di wilayah kantong tersebut.

Israel baru mengizinkan sedikit bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza pada akhir Mei, itu pun setelah menghadapi tekanan besar dari komunitas internasional. Namun demikian, Israel tidak memberikan akses bantuan tersebut kepada UNRWA.

Rezim Zionis justru menguasakan operasional pusat penyaluran bantuan kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial. Ratusan warga Gaza telah tewas menyusul insiden-insiden yang terjadi di pusat bantuan organisasi tersebut.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Politics | | | |