Survei Geologi AS Sebut Indonesia Raja Baterai Dunia, Segini Cadangan Nikelnya

18 hours ago 6

loading...

Baterai Mobil Listrik. FOTO/ Dok SindoNews

JAKARTA - Tren mobil listrik yang terus meningkat setiap tahunnya membuat nikel menjadi sumber mineral yang sangat dicari. Bahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti lewat postingannya menyuarakan keprihatinannya atas aktivitas tambang nikel di Raja Ampat.

BACA JUGA - Samsung Siap Produksi Baterai Mobil Listrik pada 2027

Nikel merupakan bahan baku penting dalam pembuatan baterai pada industri kendaraan listrik (EV), yang industrinya tengah tumbuh secara eksponensial.

Menurut laporan Survei Geologi AS tahun 2024, sumber daya nikel dunia diperkirakan akan melampaui 350 juta ton, dengan produksi tambang global diproyeksikan meningkat dari 3,27 juta ton pada tahun 2022 menjadi 3,6 juta ton pada tahun 2023.

Hal ini memperkuat anggapan bahwa nikel menjadi salah satu komoditas logam paling strategis di tengah pergeseran global menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Pergeseran ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan nikel, komponen utama dalam produksi baterai dan manufaktur baja tahan karat, yang terus tumbuh seiring pesatnya kemajuan teknologi kendaraan listrik (EV) dan sumber energi terbarukan.

Indonesia memegang peranan penting dalam industri nikel global, dengan menduduki peringkat pertama dalam hal volume produksi. Pada tahun 2023, Indonesia diperkirakan akan memproduksi sekitar 516.700 ton nikel per tahun, yang memperkuat posisinya sebagai pemain dominan dalam rantai pasokan global.

Kekuatan Indonesia dalam industri nikel tidak hanya ditentukan oleh volume produksinya. Dari 10 negara penghasil nikel teratas, Indonesia menempati lima posisi, yang menegaskan dominasinya di pasar global. Posisi yang tersisa ditempati oleh Rusia, Filipina, Kolombia, dan Madagaskar, yang tidak ada satu pun yang dapat menandingi produksi Indonesia yang meningkat pesat dari tahun ke tahun.

Read Entire Article
Politics | | | |