REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Quraisy adalah salah satu suku terbesar dan terbesar dari bangsa Arab kuno, suku yang merupakan asal usul Nabi Muhammad SAW.
Suku ini termasuk yang besar dan bergengsi di antara bangsa Arab karena tugas pengawasannya terhadap Baitullah Kabah dan para peziarah yang datang ke sana setiap tahun.
Ahmad Ibrahim as-Syari dalam Makkah wa al-Madinah fi al-Jahiliyyah wa Ahd ar-Rasul SAW, menjelaskan Suku Quraisy adalah salah satu suku terpenting di Jazirah Arab dan memiliki kedudukan yang tinggi dan bergengsi di antara suku-suku Arab.
Suku Quraisy dianggap sebagai salah satu golongan yang saleh, sehingga mereka adalah asal mula masyarakat di Makkah, tetapi ada perbedaan antara suku Quraisy sendiri, sesuai dengan tempat tinggalnya, sehingga mereka terbagi menjadi dua bagian.
Mereka terbagai menjadi dua yaitu Quraisy al-Baththah dan Quraisy al-Dhahirah. Adapun Quraisy al-Battah, mereka bertanggung jawab atas ibadah haji dan tempat suci, melindungi dan melayani Baitullah dan para peziarah.
Mereka juga mengendalikan perdagangan dan kafilah-kafilah yang melewatinya, sehingga mereka kaya dan kaya, seperti putra-putra Qushay bin Kilab dan putra-putra Ka'ab bin Lu'ay. Quraisy al-Baththah dianggap lebih urban daripada Quraisy al-Dhahir.
Sedangkan Quraisy al-Dhahir adalah mereka yang telah mendarat di bagian belakang Mekah, mereka kurang urban dan lebih dekat dengan nomaden, dan mereka miskin dan tidak dapat memperoleh banyak uang, makanan dan minuman, sehingga mereka biasa merampok kafilah-kafilah dagang untuk mencari nafkah.
BACA JUGA: Israel Gunakan Bala Tentara dari Bangsa Jin untuk Hadapi Iran Selama Perang 12 Hari?
Dari dua cabang ini, banyak klan yang bercabang, termasuk Bani al-Harits bin Fahr, Bani Lu'ay bin Ghalib, Bani Zahra bin Kilab, Bani Asad bin Abd al-Izza, Bani al-Muththalib, Bani Umayyah, Bani Hasyim, dan lainnya, dan cabang-cabang ini bercabang lagi setelah Islam.
Sementara itu terdapat perbedaan pendapat tentang mengapa Quraisy dinamai dengan nama tersebut, ada yang mengatakan dinamai demikian dari taqarrusy yang berarti perdagangan. Ibnu Ishaq mengatakan bahwa mereka dinamakan Quraisy karena berkumpulnya mereka setelah tercerai-berai.