Pertamina Hulu Energi Sukses Terbitkan Global Bond Senilai USD1 Miliar

8 hours ago 6

loading...

PHE sukses menerbitkan obligasi global senilai USD1 miliar dalam debutnya di pasar modal internasional. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil menerbitkan obligasi global senilai USD1 miliar dalam debutnya di pasar modal internasional. Obligasi ini memiliki jangka waktu 5 tahun dan diterbitkan dalam skema Reg S/144A menjadikannya sebagai obligasi terbesar yang diterbitkan korporasi Indonesia sejak 2022.

Obligasi yang ditawarkan memiliki tingkat kupon sebesar 5,25% dan telah mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s Investor Service serta BBB dari Fitch Ratings. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan, termasuk pelunasan pinjaman yang akan jatuh tempo dan memperkuat belanja modal (capital expenditure/capex).

Setelah meluncurkan Program Global Medium-Term Note (GMTN) pada awal Mei 2025, PHE melaksanakan serangkaian kegiatan pertemuan dengan investor secara intensif. Dalam kegiatan ini, PHE berkesempatan bertemu dengan lebih dari seratus investor dari Asia, Amerika, dan Eropa secara daring. Selama pertemuan tersebut, investor menunjukkan perhatian besar terhadap kebijakan dan strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diterapkan oleh perusahaan.

"Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), sejalan dengan tujuan kami untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan," ungkap Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Danusaputro, dalam pernyataannya, Jumat (16/5).

Baca Juga: PHE Bukukan Value Creation Real Senilai Rp2,57 Triliun di UIIA 2024

PHE juga menyampaikan apresiasi atas tingginya minat investor terhadap penerbitan obligasi ini. "Respons positif dari investor global mencerminkan kepercayaan mereka terhadap kinerja operasional dan keuangan PHE serta peran strategis kami dalam mendukung ketahanan energi nasional," tambah Dannif.

Penerbitan obligasi perdana ini, yang merupakan bagian dari GMTN, mendapatkan respons yang sangat positif dari investor global dengan jumlah permintaan akhir mencapai lebih dari USD2,4 miliar atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 2,4 kali dari jumlah yang ditawarkan.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Kembangkan Energi Terbarukan di Desa Keliki

Obligasi ini diserap oleh 142 investor global, dengan alokasi 43% untuk investor Asia, 30% untuk investor Amerika Serikat, dan 27% untuk investor di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA). Berdasarkan jenis investor, alokasi obligasi terdiri dari 78% untuk manajer aset/fund manager, 10% untuk perusahaan asuransi/dana pensiun, 5% untuk dana investasi negara/bank sentral/lembaga resmi, 4% untuk bank, dan 3% untuk bank swasta serta jenis lainnya.

(nng)

Read Entire Article
Politics | | | |