Pakar Penerbangan Ini Bantah kalau Pilot Air India Bunuh Diri dengan Menekan Sakelar Avtur

6 hours ago 3

loading...

Pakar penerbangan ini bantah kalau pilot Air India bunuh diri dengan menekan sakelar avtur. Foto/X/@vijaygajera

NEW DELHI - Seorang pakar penerbangan Kapten Eshan Khalid mengatakan bahwa perhitungannya tidak masuk akal, dan mengecam beberapa media Barat yang berspekulasi bahwa salah satu pilot pesawat Air India Dreamliner yang jatuh dari rute Ahmedabad-London ke London telah memindahkan tombol dari posisi lepas landas ke posisi berhenti—yang menyebabkan mesin kekurangan bahan bakar dan menyebabkan kecelakaan—dengan sengaja.

Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB) yang menyelidiki kecelakaan 12 Juni, yang menewaskan setidaknya 260 orang, termasuk 241 orang di dalam pesawat, merilis laporan awal kecelakaan tersebut minggu lalu. Salah satu poin penting yang muncul adalah perpindahan sakelar bahan bakar dalam rentang waktu satu detik.

Beberapa laporan media menyiratkan bahwa hal ini disengaja, dan pakar penerbangan Kapten Eshan Khalid sangat tidak setuju.

Melansir NDTV, laporan AAIB menyatakan bahwa pesawat mencapai kecepatan udara maksimum 180 knot sekitar pukul 08:08:42 UTC, dan kemudian sakelar pemutus bahan bakar untuk mesin 1 dan 2 beralih dari posisi "run" ke posisi "cutoff" secara berurutan dengan rentang waktu 1 detik. Sakelar bahan bakar untuk mesin 1 dipindahkan dari posisi "cutoff" ke "run" pada pukul 08:08:52 UTC, dan untuk mesin 2 pada pukul 08:08:56.

Laporan tersebut mencatat seorang pilot bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia mematikan (aliran bahan bakar ke mesin), dan pilot tersebut menjawab tidak.

Baca Juga: NATO Ketar-ketir, Akankah BRICS Jadi Aliansi Militer?

Berbicara kepada NDTV pada hari Sabtu, Khalid mengatakan, "Saya ingin mengajukan perhitungan matematika baru yang membantah berita yang beredar. Pada detik ke-42, sakelar bahan bakar beralih dalam satu detik dari mode "hidup" ke mode "mati"... Artinya, dalam satu detik, seseorang—dengan jari tercepat di kokpit—mematikan kedua sakelar hanya dalam 500 milidetik. Jadi, dalam satu detik, keduanya mati."

Read Entire Article
Politics | | | |