Kronologis Ledakan Pemusnahan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang di Garut

3 hours ago 1

loading...

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan, warga sipil datang untuk mengambil sisa ledakan berupa serpihan logam untuk dikumpulkan. Foto/SindoNews

GARUT - Pemusnahan amunisi Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat memakan belasan korban jiwa. Sebanyak 13 orang tewas, empat di antaranya prajurit TNI dan sembilan warga sipil.

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan, warga sipil datang untuk mengambil sisa ledakan berupa serpihan logam untuk dikumpulkan. Diduga ada ledakan kedua dari amunisi yang masih aktif sehingga korban berjatuhan.

"Ya nanti kita akan dalami apa yang menyebabkan bisa terjadi demikian. Memang setelah selesai peledakan gitu ya, masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan tadi apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, tembaga atau besi yang memang bekas dari misalnya granat nah itu yang biasanya masyarakat mengambil logam tersebut gitu ya,” ujarnya, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Korban Tewas Akibat Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Bertambah Jadi 13 Orang

“Nanti kita lihat, kita akan mendalami kenapa itu bisa terjadi sehingga mungkin ada ledakan kedua atau yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat terjadi ledakan. Tapi itu nanti itu baru dugaan awal yang kita akan dalami lebih lanjut," sambung Kristomei.

Kristomei menjelaskan, amunisi yang sudah kedaluwarsa ini tidak bisa kita perkirakan. Artinya juga isiannya apakah masih sesuai dengan yang memang seharusnya ada atau untuk memantiknya juga masih sesuai dengan yang memang sudah sesuai prosedurnya, ini nanti yang akan dalami kenapa bisa terjadi seperti ini.

Baca juga: Daftar 11 Nama Korban Tewas Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, 2 Perwira Menengah TNI

“Namanya juga amunisi aktif, munisi bekas itu pasti ada yang sudah tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ada," tambahnya.

Kristomei menyebut amunisi kedaluwarsa yang dimusnahkan berupa granat hingga mortir yang sudah melewati masa pakai atau kedaluwarsa.

"Ada beberapa macam granat ada sisa mortir ya yang memang tidak belum sempat dipakai tapi sudah lewat masa pakainya atau kedaluwarsa, sehingga amunisi-amunisi tersebut memang rutin bagi kita TNI untuk memusnahkan benda-benda atau sisa-sisa amunisi yang tidak terpakai," jelasnya.

(cip)

Read Entire Article
Politics | | | |