Kota AS Ini Secara Resmi Kibarkan Bendera Palestina di Kantor Pemerintahan

4 hours ago 4

loading...

Bendera Palestina secara resmi dikibarkan di kantor pemerintahan. Foto/X/@StephMachado

WASHINGTON - Providence, ibu kota negara bagian Rhode Island di timur laut AS, mengibarkan bendera Palestina di Balai Kota pada hari Jumat dengan upacara yang diselenggarakan oleh Dewan Kota.

Bendera tersebut dikibarkan satu jam lebih awal dari waktu yang dijadwalkan, menurut reporter berita NBC10 setempat, Erin Coogan, dan para pejabat berencana untuk mengibarkannya hanya selama satu hari.

Dewan Kota Providence menyelenggarakan acara tersebut di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.

"Balai Kota Providence memajang banyak bendera berbeda sepanjang tahun untuk menandai berbagai kesempatan dan menghormati berbagai latar belakang etnis dan budaya serta tradisi yang membuat kota kami kuat," kata juru bicara Dewan Kota Providence kepada Fox News Digital, Rabu.

Juru bicara tersebut menekankan bahwa kota tersebut juga telah mengibarkan bendera Dominika, Irlandia, Armenia, dan Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Wali Kota Providence, Brett Smiley, menjauhkan diri dari keputusan tersebut sambil menyerukan kerukunan, dengan harapan ini dapat menjadi "kesempatan untuk menemukan persatuan alih-alih perpecahan lebih lanjut."

Kota tersebut melakukan pengibaran bendera satu hari setelah Hari Nakba, sebuah peringatan tidak resmi Palestina yang menandai pengusiran warga Palestina tahun 1948 setelah berdirinya Israel.

Melansir Times of Israel, Presiden Dewan Kota Rachel Miller mengatakan bendera tersebut mewakili "sekelompok orang di komunitas kami yang sangat sering dibungkam, sangat sering tidak diizinkan untuk berbicara."

Miller mengatakan warga Palestina menjadi sasaran genosida — klaim yang ditolak keras oleh Israel — dan bahwa kerabatnya terbunuh dalam Holocaust, yang memotivasi keputusan tersebut.

"Saya adalah orang yang memiliki warisan Yahudi," katanya, menurut afiliasi ABC setempat. "Saya kehilangan sebagian besar keluarga besar saya dalam Holocaust. Karena itu, saya percaya bahwa merupakan kewajiban saya untuk berdiri bersama orang-orang yang menghadapi genosida."

(ahm)

Read Entire Article
Politics | | | |