Pekerja mengemas paket makan malam bagi jamaah calon haji Indonesia di dapur Raghaeb Catering, Makkah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan 55 dapur di Makkah untuk memasok paket makanan bagi jamaah calon haji Indonesia sebanyak 203.320 orang yang terbagi dalam empat paket makanan yakni makan selamat datang/pulang, makan pagi, makan siang, dan makan malam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jamaah calon haji Indonesia untuk memperhatikan batas waktu konsumsi makanan yang disediakan. Menyimpan makanan terlalu lama akan membuatnya basi.
"Jangan mengkonsumsi makanan melewati batas waktu sebagaimana yang tertera dalam kemasan makanan," ujar Kepala Humas dan Komunikasi Publik Kemenag Akhmad Fauzin di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).
Fauzin mengatakan selama di Tanah Suci pemerintah memberikan layanan konsumsi tiga kali setiap harinya, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam.
Menu makanan bervariasi setiap harinya dengan menu cita rasa Nusantara. Setiap makanan didistribusikan ke setiap hotel jamaah calon haji sebelum waktu makan tiba.
Makan pagi mulai didistribusikan 05.00 hingga 08.00 WAS. Makan siang mulai 1.00-14.00 WAS. Makan makan 17.00-19.00 WAS. Dalam kemasan juga terdapat batas waktu makanan aman di konsumsi.
"Segera dikonsumsi setelah menerima makanan tersebut," kata dia.
Ia juga meminta jamaah untuk segera melapor kepada petugas apabila menemukan makanan yang terindikasi basi.
Sebelumnya, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas layanan haji yang diberikan kepada jamaah Indonesia, salah satunya dalam hal konsumsi yang mesti sesuai dengan kebutuhan jamaah.
"Komitmen kami adalah memastikan setiap jamaah mendapatkan layanan konsumsi yang layak, sehat, dan sesuai kebutuhan jamaah," ujar Inspektur Jenderal Kemenag Khairunas.
Khairunas mengatakan pihaknya menerima masukan dari jamaah terkait kualitas makanan yang disajikan.
Beberapa di antaranya mengeluhkan tekstur nasi yang kurang lembut, cita rasa makanan yang terlalu pedas, serta menu yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan jamaah lanjut usia (lansia).
Usai mendapati laporan tersebut, kata dia, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi langsung melakukan koordinasi intensif dengan pihak dapur katering untuk segera melakukan perbaikan.
sumber : ANTARA