Golkar Inisiasi Koalisi Permanen, Nasdem: Bukan Ide Baru

3 hours ago 3

loading...

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim turut menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang menginisiasi pembentukan koalisi permanen untuk mendukung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Foto/IG Nasdem Jakarta

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim turut menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang menginisiasi pembentukan koalisi permanen untuk mendukung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto . Menurutnya, rencana pembentukan koalisi permanen itu bukan ide baru.

"Koalisi permanen ini kan bukan ide baru," ujar Hermawi saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (11/5/2024).

Kendati demikian, Hermawi menyatakan, Partai Nasdem siap untuk diajak membicarakan pembentukan koalisi permanen ini. "Nasdem dalam posisi siap diajak untuk berdiskusi soal ini," ujar Hermawi.

Baca juga: Waketum Golkar Idrus Marham Usulkan Pembentukan Koalisi Permanen

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia sebelumnya telah mengusulkan pembentukan koalisi permanen. Koalisi itu, ditujukan untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto demi menjaga stabilitas negara di tengah dinamika geopolitik.

Usulan itu, dilayangkan Bahlil saat berpidato di Musda XI Golkar Jatim, di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5/2025). Menurut Bahlil, tidak akan mungkin sebuah negara akan melakukan pembangunan secara baik tanpa stabilitas.

"Kami dari Golkar berpandangan untuk kita menginisiasi adanya koalisi permanen yang kuat kepada pemerintahan Prabowo dan Mas Gibran ke depan, supaya ini bisa stabil," ujar Bahlil.

Sebelum Bahlil, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Idrus Marham juga sempat melontarkan wacana pembentukan koalisi permanen. Idrus mengungkapkan, Golkar siap mendukung Presiden Prabowo di Pilpres 2029.

"Nah, yang paling penting lagi itu Golkar dari awal juga sudah berpikir tentang kemungkinan dibentuknya yang namanya koalisi permanen, ya," kata Idrus ditemui setelah menghadiri diskusi Quo Vadis Amendemen UUD '45 di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

(rca)

Read Entire Article
Politics | | | |