Gen Z yang Alami Parentifikasi Berisiko Kelelahan Hingga Stres

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi Z (Gen Z) yang mengalami parentifikasi, kondisi ketika anak harus mengambil alih peran dan tanggung jawab orang tua, berisiko menghadapi dampak serius. Menurut psikolog dari Universitas Indonesia Prof Rose Mini Agoes Salim, dampak parentifikasi mencakup kelelahan fisik, penurunan fungsi kognitif, hingga gangguan psikologis.

"Ada banyak dampak yang bisa dialami oleh Gen Z yang mengalami parentifikasi. Misalnya, mereka jadi terlalu capek, lelah, baik secara fisik maupun kognitif. Ini terjadi bila anak dibebani masalah yang mungkin belum bisa mereka antisipasi karena belum cukup usia," kata Rose saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (20/7/2025).

Lebih lanjut, Rose mengatakan bahwa dampak emosional juga bisa muncul. Mereka menjadi lebih mudah marah, cepat murung, menarik diri, serta mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Ini lantaran mereka tak memiliki waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya karena harus menangani urusan rumah tangga.

Secara psikologis, parentifikasi juga bisa memicu stres dan kecemasan. Jika stresnya berkepanjangan, bisa berkembang menjadi depresi. "Ini yang paling berisiko, terutama bila beban yang diberikan kepada anak sudah melebihi kemampuannya," kata Rose.

Saat ditanya apakah ada perbedaan dampak antara anak laki-laki dan perempuan, Rose menyatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang secara khusus membedakan efek parentifikasi berdasarkan gender. Namun menurut dia, baik perempuan maupun laki-laki akan menghadapi dampak yang serupa, terlebih jika parentifikasi terjadi saat mereka masih kecil atau saat remaja.

Karena itulah, Rose menekankan pentingnya untuk melihat apakah tanggung jawab yang dilimpahkan kepada anak sesuai dengan tahapan perkembangan usia. Menurut Rose, remaja atau generasi Z memiliki tantangan tersendiri dengan hidupnya, sehingga jika diberi tanggung jawab layaknya orang tua akan membuat mereka kian terbebani.

"Remaja, atau Gen Z, punya tugas perkembangan sendiri yang penting untuk dilalui. Kalau mereka terlalu disibukkan untuk menggantikan peran orang tua, tugas perkembangan mereka bisa terganggu," kata Rose.

Read Entire Article
Politics | | | |