China Jago Lobi Trump, Apa Peran Harta Karun Tanah Jarang di Baliknya?

2 hours ago 1

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Kanal

MNC Portal

Live TV

MNC Networks

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:30 WIB

China Jago Lobi Trump,...

Harta karun mineral tanah jarang atau rare earth disebut memainkan peran penting, dalam negosiasi tarif AS dan China yang terlibat perang dagang. Foto/Dok

JAKARTA - Harta karun mineral tanah jarang atau rare earth disebut memainkan peran penting, dalam mendamaikan Amerika Serikat (AS) dan China yang terlibat perang dagang dalam beberapa tahun terakhir. Perang dagang AS dan China memasuki babak baru, usai Senin kemarin mencapai kesepakatan untuk memangkas tarif dalam jangka waktu 90 hari ke depan.

Kesepakatan tarif AS dan China menjadi kabar baik, lantaran meredakan kekhawatiran pasar ihwal perang dagang. Di balik negosiasi diyakini bersinggungan dengan penguasaan dan kendali atas komoditas mineral tanah jarang atau rare earth.

Peran dominan China dalam pasar global rare earth, dan keinginan AS untuk menjaga pasokan itu tetap stabil menjadikan isu mineral tanah jarang menjadi sensitif dalam kesepakatan dagang. Rare earth merupakan komoditas vital karena digunakan dalam berbagai industri strategis, mulai dari baterai kendaraan listrik, ponsel pintar, hingga teknologi militer.

Baca Juga: AS Menemukan Cara Mengalahkan China dalam Dominasi Logam Tanah Jarang

Selama ini China mendominasi pasar tanah jarang di market Negeri Paman Sam -julukan AS-. Harta karun tanah jarang atau rare earth dinilai kalangan analis menjadi alat China untuk menekan AS dalam negosiasi kesepakatan dagang yang lebih luas.

Di tengah ketegangan global, pasokan mineral ini dianggap sebagai isu keamanan nasional, bukan sekadar perdagangan biasa. AS menilai stabilitas akses terhadap rare earth dari China adalah hal yang tak bisa dikompromikan.

“Setelah mereka menghukum AS dengan kendali ekspor rare earth, mereka (China) tidak akan begitu saja melepaskan senjata ekonomi ini,” ujar Peneliti Senior Nonresiden di Atlantic Council, Dexter Roberts seperti melansir Fortune, Selasa (13/5).

Laporan Bloomberg terbaru, melalui kesepakatan dagang baru ini membuat AS akan lebih mudah mendapatkan izin ekspor tanah jarang dari Beijing. Namun pencabutan pembatasan secara menyeluruh dinilai tidak mungkin terjadi, menurut dua sumber industri di China.

China sebelumnya telah memasukan tujuh jenis mineral tanah jarang dan barang terkait ke dalam daftar kontrol pada bulan April sebagai bagian dari tindakan balasannya terhadap tarif AS. Keputusan tersebut berarti eksportir AS perlu mengajukan izin sebelum menjual di luar China, melansir Bloomberg, Selasa (13/5).

“China tidak ingin memutus total pasokan ke AS, tapi mereka ingin menggunakan itu sebagai ancaman,” kata Jeorg Wuttke, mitra di DGA-Albright Stonebridge Group. Ia menambahkan, Beijing tetap ingin tampil sebagai pemasok yang andal, sekaligus memperingatkan dampak dari kebijakan AS.

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Perbandingan Pangkalan...

Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia

Read Entire Article
Politics | | | |