Bukti Manfaat VMS, Kementerian Kelautan dan Perikanan Selamatkan Kapal Nelayan di Laut Banda

8 hours ago 5

loading...

Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) menceritakan penyelamatan, di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (Foto KKP)

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuktikan manfaat Vessel Monitoring System (VMS) bagi kapal perikanan. Belum lama ini KKP membantu proses penyelamatan satu kapal nelayan bernama KM. Margi Luwih Jembar yang rusak mesin dan terseret arus di Laut Banda, melalui pemantauan VMS yang terpasang pada kapal tersebut.

“Kami dihubungi pengurus Paguyuban Nelayan Mitra Nelayan Sejahtera, Juwana, Pati bahwa kapal KM. Margi Luwih Jembar (19/05) sekitar pukul 17.25 WIB mengalami kerusakan mesin sehingga terbawa arus dan terombang ambing di Perairan Laut Banda,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) menceritakan kejadian tersebut di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Usai menerima laporan tersebut, Ipunk memerintahkan Pusat Pengendalian (Pusdal) untuk segera melokalisir posisi KM. Margi Luwih Jembar dan memetakan kapal-kapal perikanan yang berada di posisi terdekat. Berdasarkan data VMS, terpantau ada lima kapal yang secara jarak dapat melakukan pertolongan pertama kepada KM. Margi Luwih Jembar, yaitu KM. Bunga Hati 2, KM. Bintang Anugerah 2, KPL. Mina Sumitra 2, KM Azzahra, dan KM. Samawa 01.

“Seluruh pemilik kapal merespon dengan baik. Kami berikan update dan asistensi lokasi masing-masing tiap jamnya sejak pukul 17.30 hingga 23.16 WIB. Alhamdulillah, ada satu kapal yang bisa segera melakukan pertolongan, yaitu KM. Bintang Anugerah 2 dengan memberikan jangkar parasit agar kapal tidak terbawa arus karena posisi kapal sangat dekat dengan karang yang ada di sebelah tenggara Wakatobi,” tutur Ipunk.

Melengkapi penjelasan Ipunk, Direktur Pengendalian Operasi Armada, Saiful Umam, menjelaskan atas laporan kejadian tersebut, sudah mengkomunikasikan dengan Kapal Pengawas KP. Barakuda 02 yang sedang beroperasi di perairan Sulawesi namun dikarenakan berjarak 322 mil membutuhkan waktu 24 jam, tim memutuskan untuk memprioritaskan kapal perikanan terdekat yang secara peluang terbesar untuk segera memberikan pertolongan pertama.

Read Entire Article
Politics | | | |