Banyak Calhaj yang Visa Hajinya Terlambat Terbit, Begini Dampaknya Menurut Kemenag

6 hours ago 3

Petugas menata paspor jamaah calon haji saat melakukan verifikasi di Gedung Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/4/2024). Ribuan paspor jamaah calon haji asal Jawa Timur diverifikasi datanya sebelum dilakukan pengurusan visa keberangkatan ke tanah suci.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief mengatakan keterlambatan visa yang dialami calon anggota jamaah haji (calhaj) pada awal-awal keberangkatan, menjadi salah satu penyebab banyaknya calhaj yang terpisah dengan rombongan.

"Pada awal-awal keberangkatan misalnya kita menyaksikan sebagian visa jamaah kita belum terbit, padahal mereka juga sudah dijadwalkan untuk berangkat atau terbang ke tanah suci," ujar Hilman Latief dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Hilman menjelaskan keterlambatan penerbitan visa ini membuat sebagian calon jamaah haji harus ditunda keberangkatannya. Dengan demikian, kursi yang ditinggalkan harus digeser ke jamaah dari kloter lain yang ternyata ditangani oleh syarikah berbeda.

Di sisi lain, untuk pertama kalinya jamaah calon haji Indonesia dilayani delapan syarikah (perusahaan penyelenggara haji Arab Saudi), yang pada akhirnya memicu persoalan pisah rombongan ini.

Pada penyelenggaraan haji sebelumnya, hanya ada satu syarikah saja yang melayani jamaah. Namun, langkah transformasi yang dilakukan Arab Saudi membuat layanan haji berubah dan menuntut negara pengirim haji mesti ikut beradaptasi.

"Dan karena itu memang untuk tahun ini kejadian-kejadian seperti itu terus kita antisipasi ke depannya," kata Hilman.

Menurut dia, Kemenag sudah melakukan langkah-langkah untuk reunifikasi atau penggabungan kembali suami-istri atau mahram, termasuk Lansia dan pendampingnya. Kemenag mendata kembali anggota jamaah yang terpisah rombongan, baik yang sudah berangkat ke tanah suci maupun masih menunggu di tanah air.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |