Antisipasi Bahaya Ledakan di Kilang Pertamina, Warga Dilatih Penanganannya

4 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ledakan di kilang Pertamina Balongan menjadi salah satu potensi bahaya yang mengintai warga di sekitarnya. Untuk menghadapi potensi itu, warga diikutsertakan dalam simulasi penanganan bencana tersebut.

Simulasi penanganan bencana itu merupakan bagian dari program Pemuda Tangguh Bencana (PETA). Program itu menyasar sejumlah desa di sekitar kilang, salah satunya Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Simulasi penanganan bencana pun digelar di Lapangan Voli Desa Sukaurip, Sabtu (19/7/2025). Dalam kegiatan itu, warga langsung dikondisikan seolah-olah menghadapi peristiwa terjadinya kebocoran gas hingga ledakan di kilang.

Dalam simulasi tersebut, warga yang tergabung dalam program Peta mempraktekkan secara langsung penanganan menghadapi peristiwa itu. Mulai dari pelaporan kepada pihak terkait, pengumuman kepada warga untuk segera mengungsi, penanganan warga yang terluka maupun dapur umum.

Kegiatan itu merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas masyarakat di wilayah rawan bencana, hasil kolaborasi antara Pertamina RU VI Balongan dan lembaga kemanusiaan Human Initiative. “Ini merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Pertamina RU VI Balongan dan Human Initiative untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan masyarakat,” ujar Field Officer Human Initiative, Riyan Rudyana.

Program Peta berfokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas desa agar memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi dan memulihkan diri dari dampak bencana. Pelaksanaannya mengacu pada konsep Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK), yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam memperkuat ketahanan terhadap bencana. “Program ini dilakukan melalui pendampingan kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana,” kata Riyan.

Sementara itu, Officer I CSR RU VI Balongan, Andromedo Cahyo Purnomo, mengatakan, kegiatan simulasi itu adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di desa-desa di sekitar kilang Balongan. Program itu telah berjalan sejak 2023.

Ia menambahkan, pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan, sosialisasi dan penyusunan SOP. Selain itu, dilakukan pula simulasi yang digelar secara berkala dengan tema yang berbeda-beda. “Harapannya, masyarakat sudah siap siaga menghadapi bencana dan tahu bagaimana merespons dengan tepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Read Entire Article
Politics | | | |